Kerajinan Batik Kediri Semakin Dikenal: Inovasi Motif Lokal Jadi Daya Tarik Baru UMKM
Perajin muda Kediri angkat kearifan lokal lewat motif batik khas daerah, didukung program pengembangan UMKM dari pemerintah.

Keterangan Gambar : Batik Khas Kediri
Kediri, 20 Oktober 2025 —
Pada tanggal 20 Oktober 2025, geliat industri kreatif di Kota Kediri kembali menunjukkan taringnya. Salah satu pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di bidang kerajinan batik berhasil menarik perhatian banyak pihak melalui inovasi motif khas daerah yang mengangkat kearifan lokal masyarakat Kediri.
Bertempat di sentra batik yang berlokasi di Kecamatan Pesantren, sejumlah perajin batik tampak sibuk menyiapkan berbagai pesanan untuk pameran yang akan digelar akhir bulan ini. Salah satu pengrajin, Siti Rahmawati, pemilik Batik Sekar Arum Kediri, menuturkan bahwa permintaan batik dengan motif lokal seperti “Bawang Goreng Kediri”, “Gunung Wilis”, dan “Gethek Brantas” semakin meningkat dalam dua tahun terakhir.
“Dulu kami hanya membuat motif umum seperti parang atau kawung. Namun setelah mencoba menggabungkan unsur budaya lokal, batik kami justru semakin diminati, terutama oleh wisatawan dan instansi yang ingin memiliki seragam khas Kediri,” ujar Siti.
Inovasi yang dilakukan para perajin batik ini tidak lepas dari dukungan Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan (Diskop UKM). Melalui berbagai program pelatihan dan pendampingan digital marketing, para pelaku UMKM kini lebih siap bersaing di pasar yang semakin luas.
Menurut Kepala Diskop UKM Kediri, Drs. H. Mulyono, pemerintah berkomitmen terus mendorong pengembangan ekonomi kreatif di sektor batik sebagai salah satu identitas budaya daerah. “Batik Kediri memiliki nilai filosofi dan estetika yang tinggi. Kami ingin memastikan bahwa warisan ini tidak hanya lestari, tetapi juga mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat,” jelasnya.
Selain itu, kolaborasi antar pelaku UMKM juga mulai tumbuh. Beberapa pengrajin batik menggandeng pelaku usaha lain di bidang fashion dan souvenir untuk menciptakan produk turunan seperti tas, syal, dan masker batik. Langkah ini terbukti mampu memperluas pasar serta meningkatkan omzet penjualan hingga 40 persen dalam enam bulan terakhir.
Masyarakat yang berkunjung ke Kediri kini bisa melihat langsung proses pembuatan batik di beberapa galeri dan rumah produksi yang juga berfungsi sebagai destinasi wisata edukatif. Para wisatawan dapat mencoba membatik sendiri sekaligus membeli produk yang dihasilkan, sehingga secara tidak langsung turut mendukung keberlanjutan UMKM lokal.
Dengan semangat kolaborasi, inovasi, dan pelestarian budaya, para pengrajin batik Kediri terus membuktikan bahwa karya lokal mampu bersaing di kancah nasional. Di tengah tantangan zaman, batik Kediri tidak hanya menjadi simbol keindahan kain tradisional, tetapi juga wujud nyata ketangguhan UMKM daerah yang terus berkembang.
Video Terkait:




